Pada mulanya tangisan bayi mungkin terdengar sama saja, tapi bila orangtua cermat menyimak lama-lama akan tahu “arti” jenis tangisan yang berbeda. Sampai dengan usia 3 bulan bayi memang masih sering menangis, kemudian frekuensinya akan menurun dan orangtua biasanya dapat mengenali tangisannya.
- Bayi lapar, mula-mula terjadi tangisan yang ritmis semakin lama semakin keras dan akan berhenti setelah diberi susu.
- Mengantuk atau lelah, tangisannya berfluktuasi dalam hal nada serta volume suara dan tidak teratur. Tanda-tanda lainnya adala menghisap jari, mengucek-ucek mata, menepuk-nepuk telinga, terlihat gelisah dengan sesekali memutar kepalanya dari satu sisi ke sisi lain.
- Kesakitan, tangisannya keras dan melengking. Setengah berteriak, tangisannya panjang. Wajahnya memperlihatkan rasa tidak nyaman.
- Pipis atau BAB, tangisannya terdengar berteriak dengan suara yang keras. Nafasnya agak tersendat karena temponya berubah lebih cepat disusul dengan suara tangisan berikutnya.
- Takut, tangisannya tiba-tiba, kerasdan melengkingm seperti megap-megap untuk menarik nafas. Tangisan itu akan memnghilang kalau rasa takut sudah teratasi.
- Bosan atau kesepian, tangisannya pendek-pendek, kadang diam kemudian menangis pendek lagi.
(sumber : Nikita No. 511)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar